Tiga hari ini cukup melelahkan. Sebenarnya untuk apa, untuk siapa ? Kadang saya berpikir hidup ini akhirnya akan kemana ? Jika dipikir memang lelah. Jika dirasakan semakin lelah. Ketika anak bangsa butuh sesuatu, akhirnya kelelahan menjadi sirna. Hubungan antar anak bangsa menjadi suatu tanaman yang akan tumbuh, berkembang, berbuah. Tapi entah kapan. Pendidikan adalah proses. Inilah yang harus diawasi. Bukan saja hasil. Semua berpulang kepada kita. Mau jadi apa. Mau dapat apa. Atau kalau mau, tidak usah berbuat apa-apa. Jika demikian mengapa kita ada di dunia, bila ujungnya tidak bermanfaat bagi orang lain. Kedatangan siswa ST. Margaret's yang berbeda suku, agama, ras, antar golongan menjadikan slogan Bhinneka Tunggal Ika kental dengan kehidupan karakter bangsa Indonesia. Andai dunia damai. Dunia tentram. Tidak ada iri. Bekerja maksimal. Tulus Ikhlas. Maka manis seperti gula, asin seperti garam, dan masam seperti asam. Bila ketiganya dijadikan satu menjadi rujak. Sedap ... ! Mudah-mudahan kedatangan anak bangsa dari negara tetangga yang lebih maju, lebih makmur, lebih sukses akan mendorong siswa dan guruku untuk mengejar, mengjar, dan selalu mengejar ketinggalan. Ayo... jadikan inspirasimu !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar