TES PSIKOLOGI, UNAIR 19 Juli 2016
Dihadiri 99 Peserta, yang terdiri dari 79 Kepala SDN dan sisanya
guru SMK, sesuai Surat Sekkota 14 Juli 2016 yang dimuat di Web dispesdik
Surabaya Wordpres.
Acara dimulai pukul 08.30 dengan 5 kali ujian Tulis hingga pukul
11.45
Petugas ramah-ramah tapi bila ketahuan berbuat curang akan
dicatat. Contoh perbuatan curang antara lain :
1. Belum waktunya diminta mengerjakan sudah
mengerjakan dan atau membuka soal.
2. Diminta berhenti mengerjakan atau berpindah
part masih tetap mengerjakan
3. Berusaha mencotek jawaban teman.
Sebelum dimulai peserta diminta mengisi Biodata (Nama, Tetala,
Alamat Domisili, No. Telepon), Pekerjaan, Penddikan terakhir, Lima Karakter
(Kelebihan dan Kelemahan diri sendiri yang berupa sifat dan bukan fisik).
Dilanjut mengerjakan yes bersama dalam satu kelas dengan tempat duduk yang
sudah diatur dan ditentukan. Tes yang harus diikuti antara lain :
a. Tes pertama 90 soal dengan memilih 2 option
yang berbeda pada bagian 5
Lanjut Test ke-2 yaitu
part 1 = 14 soal gambar, part 2 = 13 soal, part 3 = 9 soal, dan part 4 = 15
soal. Setiap part ditentukan dengan aba-aba pindah
b. Lanjut tes Kapelin yaitu menjumlah angka dari
bawah ke atas dan hanya ditulis satuannya diantara 2 angka, sebanyak 50 soal.
Dari bawah ke atas ada 27 kolom. Angka yang dijumlah saling berdekatan. Setiap
kolom diberi petunjuk “pindah”.
c. Terus tes 4 option yang true (M) dan 4 option
fals (L)
d. Menggambar pohon dan orang dengan dua kertas
berbeda dengan satu alat yaitu pensil yang disediakan panitia
Selesai menggambar
pohon diminta untuk memberi nama jenis pohon
Untuk gambar orang
harap diberi nama orang, hubungan kekerabatan, umur, profesi dan aktivitas
e. Terakhir tes warteg yaitu melanjutkan 8 gambar
yang dimulai dengan titi, lengkung, dan garis. Selesai menggambar harap diberi
nama sesuai urutan menggambar. Setelah selesai diminta untuk memberi tanda +
(Gambar yang disukai), - (Gambar yang tidak disukai), M (Mudah), S (Sulit).
Satu gambar boleh ditandai 2 tanda kombinasi berbeda ( +, - ) dengan M atau S.
f. Pukul 12.00 – 15,00 dilanjut FGD (Forum Grof
Discusion) untuk masing-masing Grof 5 orang dengan permasalahan Perusahaan yang
ingin memilih 3 Karyawan terbaik yang dalam bacaan sudah ada 5 Karyawan yaitu :
A. Larasati,
Sekeretaris tekun, tak mau lembur penampilan wah
B. Handoko, pegawai
Seregep tapi suka membolos
C. Nugroho, Pegawai
rajin, suka perubahan dan hal-hal baru sakit-sakitan dan sering tidak masuk
kerja
D. Eduward, Pegawai
Informal, tapi tidak suka perubahan
E. Ayu, Sekeretaris, tidak suka perubahan,
rajin
Akhirnya peserta No. 79,
80, 81, dan 82 memilih A, C, dan D. Saya 78 memilih E sebagai pengganti C.
CONTOH SOAL PSIKOTEST DAN CARA
MENJAWAB
ContohSoal Psikotest Dan Cara Menjawab.
Mendengar kata Psikotest biasanya kita akan mengerutkan dahi, terbayang sebuah
test yang sangat menegangkan, melelahkan, memusingkan dan lain-lain yang
membuat banyak orang menyerah dan akhirnya mengerjakan dengan asal-asalan alias
yang penting terisi, perkara salah atau benar urusan belakangan.
Hal diatas mungkin tidak terjadi seandainya kita
sudah mempunyai persiapan yang cukup dalam menghadai Soal Psikotest, apalagi
kita tahu sebelumnya bahwa psikotest yang akan dilakukan tentang hal yang
berkaitan dengan pekerjaan/ujian yang akan dilaksanakan pasca psikotest
tersebut.
Secara garis besar Psikotest
dibedakan menurut jenis test kepribadian yaitu :
1. Test kepribadian grafis adalah sebuah test yang
menilai kepribadian seseorang berdasarkan gambar yang dibuatnya. Test
kepribadian grafis meliputi : Test Wartegg, Test DAP (Draw A Person), Test Baum
Tree dan Test HTP (House Tree Person).
2. Tes kepribadian kuesioner adalah sebuah tes yang
menilai kepribadian seseorang berdasarkan jawaban-jawaban yang dipilihnya
terhadap sejumlah pertanyaan yang diajukan (kuesioner). Tes kepribadian kuesioner
meliputi : Tes Efektifitas Diri, Tes Enneagram, Tes EPPS, Tes MBTI, Tes
Ketelitian, Tes MAPP, Tes Koran Pauli, Tes Skala Kematangan (TSK), Tes
Kerjasama dan Tes Potensi Sukses.
Beberapa jenis Test dan
tujuannya :
1. Test Kepribadian Baum (Tree Test) bertujuan
menilai karakter dan kepribadian seseorang dengan cara menganalisa gambar pohon
yang dibuat oleh peserta tes
2. Test Kepribadian DAP (Menggambar Orang)
bertujuan menilai karakter dan kepribadian seseorang dengan cara menganalisa gambar
orang yang dibuatoleh peserta test.
3. Test Kepribadian Efektifitas Diri bertujuan
mengetahui seberapa efektif (cepat&tepat) seseorang itu dalam melaksanakan
tugas dan dalam menyelesaikan berbagai situasi sulit.
4. Test Kepribadian Enneagram Personality bertujuan
mengetahui tipe kepribadian seseorang yang dibagi menjadi 9 jenis tipe, dengan
cara menyuguhkan sejumlah pertanyaan tertentu.
5. Test Kepribadian EPPS bertujuan mengetahui
tipe-tipe motivasi, kebutuhan dan kesukaan pribadi seseorang dengan cara
menyuguhkan sejumlah pertanyaan tertentu
6. Tes Kepribadian HTP (House Tree Person)
bertujuan menilai karakter dan kepribadian seseorang dengan cara menganalisa
gambar rumah, gambar pohon dan gambar orang yang dibuat oleh peserta test.
7. Test Kepribadian MBTI bertujuan mengetahui tipe
kepribadian seseorang dalam lingkungannya dengan menyuguhkan sejumlah
pertanyaan tertentu.
8. Test Kepribadian Ketelitian bertujuan mengukur
tingkat kecermatan atau ketelitian seseorang dalam mengolah data yang berupa
angka, kata, atau kombinasi keduanya.
9. Test Kepribadian MAPP bertujuan mengukur pilihan
kesukaan seseorang dalam berbagai hal terutama yang berkaitan erat dengan
pekerjaan atau dunia kerja profesional.
10. Tes Kepribadian Pauli Kraepplin bertujuan untuk
mengukur karakter seseorang pada beberapa aspek tertentu, yaitu aspek keuletan
(daya tahan), aspek kemauan atau kehendak individu, aspek emosi, aspek
penyesuaian diri, dan aspek stabilitas diri dengan cara memintanya melakukan
penghitungan angka-angka dalam deret yang panjang.
11. Test Kepribadian Skala Kematangan bertujuan
mengukur tingkat kedewasaan (kematangan sikap) seseorang dalam bertindak
terhadap situasi tertentu.
12. Test Kepribadian Teamwork Test atau test adalah
tes yang bertujuan mengukur kemampuan seseorang untuk bekerja dalam sebuah tim
yang solid untuk mencapai tujuan bersama.
13. Tes Kepribadian Kecenderungan Sukses bertujuan
mendeteksi kecenderungan seseorang untuk menjadi orang sukses berdasarkan
faktor-faktor tertentu yang ada pada dirinya.
14. Tes Kepribadian WARTEGG bertujuan untuk
mengeksplorasi (meneliti karakter kepribadian seseorang) terutama dalam hal
emosi, imajinasi, dinamisme, kontrol dan reality function, yang dimiliki oleh
seseorang berdasarkan 8 macam gambar yang dibuatnya.
Di pasaran banyak sekali buku yang membahas
masalah psikotest ini, dan sudah menjadi keharusan pada tiap-tiap proses
seleksi selalu dilakukan test potensi akademik.
Psikotest tidak hanya dilakukan untuk calon karyawan,
tapi juga untuk calon mahasiswa bahkan di beberapa sekolah lanjutan atas juga
sudah diberlakukan psikotest untuk hal-hal tertentu.
Dengan latihan-latihan contoh soal psikotes,
diharapkan bisa membantu banyak orang untuk mempersiapkan diri lebih baik lagi.
Contoh soal psikotes dapat menjadi acuan utama
untuk memprediksi soal yang akan muncul dan bagaimana harus menjawabnya.
Dalam mengerjakan soal psikotest kita harus
percaya diri, karena rasa percaya diri dapat mendorong orang lebih rileks
sehingga kesempatan untuk berbuat kesalahan yang tidak perlu dapat dihindari.
Apabila dalam mengerjakan soal psikotest
dilakukan dengan terburu-buru dan dipenuhi kecemasan, pasti akan ada masalah
nantinya.
Itulah mengapa sangat penting untuk tenang dan
rileks saat menghadapi test seperti ini.
Selain rasa percaya diri dalam menyelesaikan
soal psikotes juga sangat dibutuhkan kecermatan, ketelitian, ketepatan, serta
efisiensi waktu. Usahakan untuk menyelesaikan tiap soal dalam waktu sekitar
satu menit karena waktu testnya memang terbatas.
Peserta jangan sekedar mengerjakan soal, tetapi
harus memastikan soal-soal psikotest dapat dijawab dengan benar semaksimal
mungkin karena biasanya ada standar nilai yang harus dilampaui jika ingin lulus
dari test ini.
Jenis Psikotest antara lain :
•
Test Wartegg
•
Test Seri
•
Test Persamaan Kata (Sinonim)
•
Test Padanan Hubungan
•
Test Menggambar
•
Test Mengerti Makalah (Reading Comprehension Test)
•
Test Logika Formil
•
Test Logika Arismetik
•
Test Logika Angka (Logika Number Test)
•
Test Lawan Kata (Antonim)
•
Test Koran
•
Test Ketelitian
•
Test Bakat Skolastik
•
Test Angka (Number Test)
•
Test Analogi Verbal (Korelasi Makna)
Soal
Psikotes dan Tips Mengerjakannya
Berikut ini terdapat beberapa contoh soal psikotes dan cara mengerjakan soal psikotes yang sering di keluarkan oleh perusahaan dalam ujian psikotes.
1. Tes Wartegg
Wartegg test atau tes wartegg terdiri dari 8 kotak dan pada masing-masing kotak berisi bentuk-bentuk tertentu seperti titik, garis kurva, 3 garis sejajar, kotak, dua garis saling memotong, dua garis terpisah, tujuh buah titik tersusun melengkung dan garis melengkung. Pada tes wartegg ini Anda akan diminta untuk melanjutkan dengan menggambar sesuatu dari bentuk tersebut, kemudian menuliskan nama benda yang Anda gambar sesuai urutan gambar yang telah Anda buat, kemudian menuliskan nomor gambar yang mana paling Anda sukai dan tidak disukai, sulit dan mudah menurut Anda. Penilaian dari tes wartegg ini adalah emosi, imajinasi, intelektual dan aktifitas subjek bukan mahirnya Anda dalam menggambar. Berikut ini merupakan contoh soal tes wartegg.
Contoh soal wartegg test:
Tips dan cara mengerjakan soal wartegg test sebagai berikut:
Sebaiknya pada tes wartegg ini Anda menggambar secara acak dan
tidak berdasarkan nomor urut sesuai gambar, misalnya 1,2,3,4 kemudian 8,7,6,5.
Karena jika Anda menggambar berdasarkan urutan gambar 1,2,3,4,5,6,7,8 Anda akan
dipandang oleh panitia penyelenggara psikotes (HRD) sebagai orang yang kaku
atau konservatif. Sedangkan jika Anda menggambar secara acak misalnya
6,1,4,2,7,8,3,5 Anda akan dipandang HRD sebagai orang yang bergerak kreatif,
inovatif dan cenderung suka akan ‘breaking the low‘.
Apabila Anda bergender pria, jangan mulai dengan nomor 5, karena beberapa anggapan menyebutkan hal ini berpengaruh terhadap orientasi seks Anda. Berikut ini adalah salah satu contoh pengerjaan yang pernah saya digunakan untuk melewati tahap psikotes:
Apabila Anda bergender pria, jangan mulai dengan nomor 5, karena beberapa anggapan menyebutkan hal ini berpengaruh terhadap orientasi seks Anda. Berikut ini adalah salah satu contoh pengerjaan yang pernah saya digunakan untuk melewati tahap psikotes:
2. Test Kraepelin atau Pauli / Tes Koran
Tes kreapelin terdiri atas angka yang tersusun secara vertikal dalam bentuk lajur-lajur. Calon pegawai dan karyawan atau pesrta tes diminta untuk menjumlahkan dua angka yang berdekatan dalam waktu tertentu di setiap kolom dan menuliskan jawaban tepat disampingnya. Penilaian dari tes ini adalah sikap terhadap tekanan, ketahanan, kemampuan daya penyesuaian diri, ketelitian, konsisten, sekaligus kecepatan dalam mengerjakan suatu pekerjaan yang diberikan.
Contoh soal kreapelin atau pauli / koran
Tips dan cara mengerjakan tes kreapelin
Usahakan jumlah angka yang Anda dijumlahkan benar dan stabil di masing-masing kolom. Hasilnya akan lebih baik jika dibandingkan Anda memaksakan diri di awal tes namun menurun di pertengahan dan akhir tes. Kendalikan diri Anda untuk menghemat tenaga dan waktu sembari mendengar setiap perintah dari panitia
Jangan sekalipun menggunakan pensil mekanis dalam tes kreapelin ini, melainkan pensil biasa atau pulpen saja sesuai dengan perintah panitia, karena tes ini sangat terikat dengan waktu. Pensil mekanis ujungnya akan mudah patah atau habis sehingga memakan waktu untuk menggantinya, mekanisme ini membutuhkan waktu sekitar 0.5-1 detik. Apabila Anda melakukan reload dalam 10 lajur berarti Anda telah kehilangan waktu 5-10 detik dan hal ini tentu merugikan Anda sendiri.
Teruslah fokuskan pikiran Anda dalam mengerjakan tes koran ini, dan jangan memikirkan sesuatu hal selain soal yang sedang Anda kerjakan. Karena jika sedikit saja Anda lari dari fokus pikiran Anda, hal ini akan mengganggu konsentrasi, sehingga dapat melambatkan pengisian angka dalam test. Berikut ini merupakan latihan tes kreapelin yang pernah saya kerjakan.
3. Tes EPPS (Edwards Personal Preference Schedule)
Pada umumnya saat tes epps kita akan diminta untuk memilih kecenderungan (yang kita sukai) atau sifat yang melekat pada diri kita sendiri diantara 2 pernyataan. Terkadang ke-2 pernyataan tersebut tidak ada yang kita sukai atau merupakan sifat kepribadian kita, kita tetap harus memilih salah satu yang mendekati diri kita. Tujuan tes epps (edwadrs personal preference schedule) ini untuk mengukur dan meninjau kepribadian orang dilihat dari kebutuhan-kebutuhan yang mendorongnya dalam pekerjaan serta sejauh mana sifat yang kita miliki terhadap kococokan dengan posisi kerja yang kita lamar.
Contoh soal EPPS
Adapun contoh pertanyaannya soal epps sebagai berikut:
A. Saya suka menolong teman bila mereka sedang mengalami masalah
B. Saya senang melakukan pekerjaan bersama hingga selesai
Tips dan cara mengerjakan soal epps
Sebelum mengerjakan soal epps, nanti Anda akan diminta oleh panitia penyelenggara psikotes Anda untuk memilih salah satu kecenderungan yang menurut Anda ada pada diri Anda. Jika jawaban Anda adalah pernyataan yang pertama Anda diminta melingkari huruf A dan jika Anda memilih jawaban terhadap pernyataan yang kedua, Anda diminta melingkari huruf B. Saran saya dalam menjawab pertanyaan soal epps ini kepada Anda adalah jawablah pertanyaan yang sesuai atau mendekati sifat apa yang dibutuhkan atas pekerjaan atau posisi yang Anda duduki setelah Anda lulus psikotes dan diterima kerja nantinya. Jangan menjawab diluar dari itu, walau Anda memiliki loyalitas tehadap teman namun disini Anda tidak diminta untuk itu, melainkan keprofesionalan Anda saat berkerja.
4. Tes Analog Verbal (Analog Verbal Test)
Tes analog verbal ini biasanya terdiri atas 30-40 soal yang berisi sinonim/antonim/analog suatu kata. Yang dinilaian dalam tes ini yaitu kemampuan logika Anda terhadap sebuah kondisi, untuk melihat sejauh mana Anda memahami sebab dan akibat suatu permasalahan dalam pekerjaan.
Contoh soal analog verbal
hitam ><...... a. biru b.kecil c.malam d.putih e.gelap
Pola menjawab soal tes analog verbar seperti berikut ini:
hitam = putih jadi, antonim dari hitam adalah putih dan jawabannya d.
Tips dan cara menjawab soal tes analog verbal
Apabila Anda bermasalah dengan konsentrasi dan logika, Anda dapat mem-bypass-nya dengan menghafal soal dan jawaban. Karena beberapa kali saya menghadapi tes ini, dan soal yang diberikan relatif sama. Lompati soal yang belum bisa Anda jawab ke soal berikutnya, dan jangan terpaku terhadap satu soal yang belum Anda ketahui karena waktu terus berjalan.
TES MENGGAMBAR ORANG
Tes psikotes gambar
manusia memiliki maksut dan tujuan untuk mengetahui dan mendalami rasa percaya
diri, rasa tanggung jawab, dan juga ketahanan calon pelamar di dalam suatu
pekerjaan.
Bagi Anda yang mungkin
belum mengenali psikotes seri menggambar manusia yang benar, silahkan baca dan
pahami beberapa tips berikut ini.
1. Gambarkan Sesuai
Dengan Jenis Kelamin
Saat diminta untuk
menggambar manusia, maka gambar manusia sesuai dengan jenis kelamin.
Jika Anda seorang
laki-laki maka gambarlah objek laki-laki tetapi jika Anda seorang perempuan
maka gambarlah objek perempuan.
Saat akan memulai
menggambar, upayakan agar gambar berada ditengah-tengah kertas kerja agar tetap
terlihat simetris.
2. Gambar Secara Utuh
Hal yang perlu untuk
dihindari saat menggambar manusia adalah menggambar dalam bentuk kartun atau
sebatas sketsa.
Gambar yang akan Anda
buat harus menyerupai seperti manusia yang utuh dan semua organ tubuh lengkap
dari ujung kaki hingga ujung rambut.
Beberapa organ tubuh tertentu
kadang luput dari perhatian calon pelamar seperti mata, tangan, hidung, dan
jari. Jadi sebaiknya Anda untuk tidak mengabaikannya dalam menggambar.
3. Profesi
Karakter maupun
profesi objek yang akan Anda gambar harus jelas. Kejelasan profesi objek sangat
mudah untuk dikenali dari segi berpakaian maupun kelengkapan aksesoris objek
yang dikenakan oleh gambar
Dan yang terpenting,
ekspresi dalam gambar tersebut harus menunjukan keceriaan, kenyamanan dan
kebahagiaan dalam melaksanakan pekerjaannya.
4. Aktifitas dan
Posisi Objek
Jangan terlalu kaku
dalam menggambar objek manusia. Anda memiliki kebebasan dalam mengatur posisi
objek yang sedang melakukan aktifitas, misalnya sedang berdiri, duduk, berlari,
menulis, berbaring dan lain sebagainya.
Sebaiknya gambarlah
objek seolah-olah sedang melakukan aktifitasnya yang sesuai dengan profesi yang
dimiliki.
Namun harus sesuai
dengan keterampilan yang Anda miliki agar gambar tetap terlihat natural tidak
dibuat-buat.
5. Penekanan
Garis gambar
Seperti yang telah
kami jelaskan di atas suatu gambar dalam tes psikologi memiliki makna tertentu
mengetahui kepribadian seseorang (calon pelamar). Anda harus hati-hati di dalam
penekanan-penekanan tertentu pada gambar tersebut.
Upayakan agar terlihat
rileks dan jangan terlalu memberikan penekanan secara berlebihan pada wajah
karena justru akan menunjukan kesan bahwa Anda merupakan orang yang tidak
memiliki rasa percaya diri.
Begitu juga dengan
ukuran gambar, jangan menggambar terlalu besar karena penilaian untuk orang
yang menggambar terlalu besar menunjukan bahwa orang tersebut merupakan orang
yang dominan
Dan yang terakhir
upayakan supaya Anda menggambar tangan dengan terbuka dan memperlihatkan detail
jari tangan.
Psikotes Menggambar
Pohon, tentu anda ingin
tahu cara mengerjakannya bukan?,, mudah dan tanpa membuat anda ragu dan bingung
sendiri. Tentu mudah saja bilamana anda sudah tahu cara dan prinsip-prinsip
yang menjadi acuan penilaiannya. Oke, kali ini kita kupas tentang bagaimana
cara maupun langkah latihan anda dalam mengerjakan soal psikotes menggambar
pohon dan berikut paparanya :
Pertama, Ingatlah
jenis pohon apa yang ada diingatan anda, familiar dan dianggap mudah untuk
menggambarkannya. Disarankan ketika anda mengerjakan Psikotes Menggambar Pohon,
sebaiknya menggambar pohon ataupun tanaman yang memiliki daun banyak/ rindang,
kayu atau ranting, buah, bunga hingga akar. Dalam hal ini anda pun bisa
menggambar seperti pohon mangga, durian, jambu dan sebagainya. Menggambar pohon
usahakan jangan terlalu tebal atau tipis. Usahakan pula menggambara dengan satu
goresan saja. sebab hal ini akan menunjukkan bahwa Anda orang yang tidak
ragu-ragu. Posisi atau letak pohon juga harus di tengah-tengah kertas ujian.
Gambar juga harus diberi judul yang tepat sesuai dengan apa yang anda gambar.
Kedua,
Untuk menggambar pohon dalam Psikotes Menggambar Pohon, gambarlah pohon dengan
sempurna artinya bukan mesti bagus melainkan gambarkan semua elemen yang ada
pada pohon tersebut. Mulai dari dahan, batang, ranting, daun, akar, serta buah
seperti halnya pohon nangka, mangga, jambu atau lainnya. Biasanya ada instruksi
“Dilarang” menggambar pohon cemara, pisang, kelapa, umbi-umbian dan beringin.
Atau jangan gambar “Beringin” Bukan karena beringin itu mudah digambar, tapi
lebih karena sifat beringin sudah dianggap sangat ideal untuk seseorang. Jadi
jika anda gambar beringin, anda hanya akan dianggap terlalu sempurna. Beri
deskripsi nama pohon yang anda gambar serta deskripsikan pohon apa yang anda
gambar.
Ketiga,
Ketahuilah makna dari Psikotes Menggambar Pohon agar anda mengerjakannya sesuai
dengan karakteristik yang dibutuhkan perusahaan. Tes ini dipergunakan untuk
mengetahui tanggung jawab, kepercayaan diri, kestabilan dan ketahanan kerja.
Gambar batang pohon yang cukup besar dan terkesan kuat, ini menggambarkan anda
seorang yang kuat, dengan daun-daun lebat/rindang, artinya anda menaungi
orang-orang di sekitar dan di bawah anda. Tinggi menjulang artinya anda adalah
seorang pembelajar yang mempunyai cita-cita dan harapan. Akar yang kuat artinya
anda juga punya pegangan hidup dan pendirian, serta buah yang menyimbolkan
bahwa sesukses apapun anda, anda tidak melupakan orang-orang di sekitar
anda.Test ini termasuk dalam test Grafis. Catatan, bila anda tidak bisa
menggambar, jangan kuatir karena yang dinilai bukan pandai tidaknya anda
menggambar, melainkan besar-kecil gambar, tarikan garis (tegas atau tidak atau
patah-patah), letak gambar (kanan-kiri, atas-bawah, atau center) biasanya
Penguji juga bertanya yang digambar itu pohon apa gambar pohon? dan tiap-tiap
gambar ada artinya pada Psikotes Menggambar Pohon.
JENIS TES BERIKUTNYA ADALAH :
1. Tes
Logika Penalaran
Soal tes logika penalaran ini terdiri atas deret gambar baik 2 maupun 3 dimensi dan lain-lain. Yang menjadi penilaian dalam tes ini adalah kemapuan Anda dalam memahami pola-pola atau kecenderungan tertentu (berbentuk gambar) dengan melakukan prediksi berdasarkan pola gambar tersebut:
Contoh soal tes logika penalaran
Soal tes logika penalaran ini terdiri atas deret gambar baik 2 maupun 3 dimensi dan lain-lain. Yang menjadi penilaian dalam tes ini adalah kemapuan Anda dalam memahami pola-pola atau kecenderungan tertentu (berbentuk gambar) dengan melakukan prediksi berdasarkan pola gambar tersebut:
Contoh soal tes logika penalaran
Tips
dan cara mengerjalan soal logika penalaran
Sebelum Anda mengerjakan tes logika penalaran konsetrasikan pikiran Anda, hati-hati dan teliti dalam mengerjakan soal. Karena bentuk-bentuk yang ditawarkan hampir serupa walau tak sama. Jika Anda belum bisa mengerjakan salah satu soal segera lompat kesoal berikutnya atau kesoal yang lebih mudah, karena waktu terus berjalan.
2. Tes PAPI (Perception and Preference Inventory)
Tes PAPI lebih cenderung kepada tes kepribadian diri, yaitu mengungkap motivasi, gaya kepemimpinan, level energi, lingkungan sosial, gaya pekerjaan, temperamen dan hubungan sosialisasi antara sesama karyawan dan atasan.
Contoh soal test PAPI
Sebelum Anda mengerjakan tes logika penalaran konsetrasikan pikiran Anda, hati-hati dan teliti dalam mengerjakan soal. Karena bentuk-bentuk yang ditawarkan hampir serupa walau tak sama. Jika Anda belum bisa mengerjakan salah satu soal segera lompat kesoal berikutnya atau kesoal yang lebih mudah, karena waktu terus berjalan.
2. Tes PAPI (Perception and Preference Inventory)
Tes PAPI lebih cenderung kepada tes kepribadian diri, yaitu mengungkap motivasi, gaya kepemimpinan, level energi, lingkungan sosial, gaya pekerjaan, temperamen dan hubungan sosialisasi antara sesama karyawan dan atasan.
Contoh soal test PAPI
a. Saya adalah pemimpin yang baik
b. Saya selalu mengerjakan pekerjaan dengan teliti
Tips dan cara mengerjakan soal tes PAPI
Sebelum Anda mengerjakan soal tes PAPI, penitia penyelenggara psikotes akan memberikan aba-aba, seperti anda diminta untuk memilih salah satu kecenderungan yang menurut anda ada pada diri anda atau yang paling sesuai dengan sifat dan karakter pribadi Anda. Jika jawaban Anda adalah pernyataan yang pertama maka Anda akan diminta melingkari tanda panah diatas nomor soal dan begitu pula dengan sebaliknya. Saran saya sesuaikan jawaban Anda dengan jenis serta posisi pekerjaan yang Anda lamar, dan jawablah setiap pertanyaan dengan konsisten namun fleksible. Misalnya Anda melamar sebagai ODP Bank Mandiri atau Bank BNI dan bank lannya atau PPS di pertamina, posisi ini merupakan pembentukan leader untuk regenerasi pemimpin di perusahaan tersebut. Maka konsistenkan jawaban Anda yang berhubungan erat dengan kepemimpinan, kerja keras dan cerdas serta loyalitas.
3. Army Alpha Intelegence Test
Tes ini terdiri atas 12 soal atau lebih, yang berisi kombinasi deretan angka dan deretan bentuk ruang. Salah satu soal terkadang memiliki kaitan dengan soal sebelumnya. Yang menjadi penilaian dalam tes army alpha intelegence ini adalah kemampuan daya serap Anda dalam menerima informasi dan melaksanakan instruksi dari atasan dengan cepat dan tepat. Test ini juga sering keluar jika Anda melamar dan mengikuti psikotes di bank khususnya pada posisi sebagai Account Officer (AO) maupun Founding Officer (FO)
Contoh soal psikotes army alpha intelegence
Tips dan cara mengerjakan soal army alpha intelegence :
Konsentrasikan pikiran Anda kepada apa yang dikatakan narator atau panita psikotes, karena narator tidak akan mengulang instruksi tersebut dan waktu yang diberikan sangat terbatas. Jadi, manfaatkan waktu tersebut dengan efektif dan efesien. Sabar, jangan terburu menjawab, sebelum narator selesai memberikan instruksi. Karena jika Anda tidak sabar untuk mendengar dan fokus terhadap apa yang dikatakan oleh narator maka untuk menjawab soal anda akan kebingungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar