Laman

DIMUAT DI DISPENDIK

TAHUN 2016
Sabtu, (11/06) merupakan hari terakhir bagi proses pembelajaransiswa di sekolah tahun pelajaran 2015-2016. Serangkaian kegiatan pada hari efektif fakultatif diisi oleh berbagai sekolah dengan kegiatan Pondok Ramadhan, pembagian raporserta pameran pendidikan.

Menurut Rudy Prayitno kegiatan ini sudah rutin setiap tahunnya. Sebagai Manajerial 1 di Sekolah dengan dibantu 5 Koordinator yang bertindak sebagai Manajerial 2, dengan Supervisor dan Pelaksana kegiatan, sebenarnya tidak ada alasan, apabila suatu kegiatan tidak dapat terlaksana.

Kepala SDN Bulak Rukem I tersebut menambahkan proses pengaturan ini akan berjalan dengan maksimal, apabila selalu diberdayakan. Pembagian Rapor sebagai implementasi hasil akhir Pelaksanaan KI-1, KI-2, KI-3 dan KI-4 di dalam Kurikulum 2013 pasti dilaksanakan. Pondok Romadhon menjadi kewajiban pelaksanaan KI-1, dengan  Zakat sebagai Perwujudan KI-2. Apabila sekolah melaksanakan Pameran Pendidikan berarti Pelaksanaan KI-4 dapat wujud nyata. 

Penampilan siswa berprestasi di masing-masing kelas sudah menunjukkan pelaksanaan KI-3. Selanjutnya, Implementasi Pelaksanaan Kurikulum 2013 diwujudkan berbeda oleh guru-guru yang tergabung dalam Paguyuban Ludruk Guru Surabaya dan Ketoprak Guru yaitu dengan mengadakan Kegiatan pembagian takjil gratis di Balai Pemuda dekat Gedung DPRD II Kota Surabaya.

Guru Surabaya tidak hanya sekedar memberikan ilmu kepada siswa. Tetapi juga memberi suri teladan dengan menerapkan Pelaksanaan Kurikulum 2013 di lapangan” tutur Adi Ngadiman selaku koordinatorPaguyuban Ludruk Guru Surabaya.

Disamping ada keinginan untuk tetap melestarikan budaya lewat dua jalur yang berbeda, juga tetap mengamalkan nilai-nilai Keagamaan dengan menghimpun anggota mengumpulkan dan sekaligus membagitakjil.

Ludruk dengan tari remonya merupakan kesenian yang lugas, blak-balakan dalam bertutur kata yang merupakan ciri khas warga Surabaya.

Sementara itu, Suhadi koordinator Ketoprak Guru Surabaya berujar kesenian ini mulai ditinggalkan oleh generasi muda. Begitu juga denganKetoprak”  yang lebih mengedepankan tata krama dalam bertutur kata kurang dapat diminati oleh kaum muda. Melalui kegiatan pembagiantakjil gratis oleh Ludruk Guru Surabaya dan Ketoprak Guru Surabaya, masyarakat diharapkan lebih mengenal kembali budaya yang adi luhung.

Pada kesempatan ini juga dibagikan tidak kurang dari 400 kotak kue dan minuman kepada masyarakat. Dana berasal dari Guru-guru dan simpatisan Ludruk dan Ketoprak yang pernah manggung bersama di THR Surabaya.

 Marilah kita lestarikan Ludruk dan Ketoprak. Semoga berikutnya menyusul Wayang Orang dan kesenian-kesenian lain yang telah ditinggalkan oleh anak didik dan generasi muda. Jangan pernah bosan melestarikan kesenian daerah. (Humas Dispendik Surabaya)


Hari lahir Pancasila, 1 Juni 2016 dimaknai berbeda oleh siswa berprestasi SDN dari Bulak Rukem ITahun ini siswa diajak napak tilas tentang Bung Karno dan keluarganya. Belajar sejarah di Surabaya tidak kalah dengan belajar sejarah di Jakarta dan Yogyakarta. Surabaya kaya akan peninggalan sejarah dan perlu dikembangkan oleh Sekolah agar Surabaya kelak menjadi Sekolah Kebangsaan.

Bung Karno kecil. Lahir Kamis Pon,  6 Juni 1901 di Pandean IV/40 Surabaya. Rumah tempat lahir Bung Karno masih ada di daerah ini. Pandean IV mendapat julukan Kampoeng Bung Karno.  Semasa kecil, Bung Karno pernah bersekolah di Jalan Kebun Rojo No. 10 yaitu sekolah HBS ( Hogere Burger School ) tahun 1915 – 1920. Tempat Sekolah Bung Karno telah diresmikan oleh Ibu Tri Rismaharini, M.T tgl. 6 Juni 1911 ( sekarang Kantor Pos Besar).

Semasa Muda Sukarno berguru di rumah HOS Tjokroaminoto, Peneleh VII/29-31. Sukarno remaja belajar Agama dan Ilmu Pengetahuan. Di rumah HOS Tjokroaminoto, Bung Karno banyak bertemu dengan tokoh-tokoh Nasionalis dan Agamis. Hos Tjokroaminoto mendapat julukan GURU PARA PENDIRI BANGSA. Tanggal 17 Agustus 1961 Bung Karno menghadiahkan rumah di Jalan Ngagel Jaya kepada Keluarga HOS Tjokroaminoto. Ayah Bung Karno R. Soekemi pernah menjadi guru di SDN Alun-Alun Contong I. Di tempat ini banyak ditemukan jejak sejarah orang tua Bung Karno.

Kepala SDN Bulak Rukem I Rudy Payitno menuturkan, untuk menanamkan nilai-nilai budaya dan Pancasila para siswa perlu dikenalkan ke tempat-tempat bersejarah, apalagi mengingat Surabaya terkenal dengan kota yang penuh dengan berbagai peninggalan tempat bersejarah, oleh karena itu harus dimanfaatkan sebaik mungkin.

“Sudah sewajarnya sekolah sebagai lembaga pendidikan harus menjadi garda terdepan bagi penanaman nilai-nilai Pancasila

Rudy menambahkan, Kelima sila dalam Pancasila bukanlah kalimat tanpa makna. Bila dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari akan memberikan cerminan bagi kita dan generasi muda untuk selalu berbuat baik, jujur, dan tanpa pamrih. Selamat Hari Lahir Pancasila. JASMERAH (Jangan Melupakan Sejarah). (Humas Dispendik Surabaya)

Pelaksanaan Hardiknas di SDN Bulak Rukem I No.258 dilakukandengan Upacara Bendera dan Menyanyikan Lagu Wajib Belajar secara sederhana, tadi (02/05). Lagu ini sudah lama sekali dilupakan. Pada pagi ini ini dinyanyikan bersama oleh seluruh siswa. Utamanya Siswa Kelas Vi yang selama enam tahun bersekolah dan membawa nama baik sekolah mendapat apresiasi dari Kepala Sekolah.

 Tanpa dikomando, para siswa kemudian  menyebutkan satu-persatuprestasi akademik dan non akademik yang pernah diraihnya sejak kelas 1 hingga kelas 6. Bagi Siswa Kelas VI, ini merupakan upacara terakhir dalam memperingati Hari Bersejarah. Sesudahnya siswa akan melaksanakan Ujian Sekolah. Tahun Pelajaran depan (2016-2017)  siswa kelas VI akan mengikuti  kegiatan di tempat baru yaitu SMP yang diinginkan.

Dalam kesempatan ini, kepala SDN Bulak Rukem I Rudy Prayitno selaku Pembina Upacara membacakan Sambutan Pidato Mendikbud (Bapak Anies Baswedan) menggunakan HP. Rudy juga menyampaikan sejarah kehidupan Ki Hajar Dewantara sbb. : Lahir 2 Mei 1889 dan berdasarkan Keppres RI Nomor 316 tahun 1959 bahwa tahun Kelahirannya ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional. Peringatan Hardiknas setiap tanggal 2 Mei tidak semata-mata dimaksudkan untuk mengenang hari kelahiran Ki Hajar Dewantara selaku Bapak Perintis Pendidikan Nasional, namun merupakan momentum untuk kembali menumbuhkan rasa patriotisme dan nasionalisme pada seluruh Insan Pendidikan.

Pusaka yang ditinggalkan Beliau adalah semboyan “Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani”. Salah satunya yaitu Tut Wuri Handayani telah dijadikan ikon pendidikan di Indonesia.


Sebagai Tema Keriaan Hardiknas tahun 2016 adalah “Nyalakan Pelita, Terangkan Cita-cita”. Kita ingin pendidikan menjadi Pelita bagi anak didik, yang bisa melihat peluang, mendorong kemajuan,  menumbuhkan karakter, dan memberikan kejernihan dalam menata dan menyiapkan masa depan. Terima kasih kepada Insan Pendidik yang selama hidupnya mendharmabaktikan untuk kepentingan dan kemajuan pendidikan di Indonesia sehingga kita dikenal di seluruh penjuru dunia melalui prestasi siswa dan pendidik. (Humas Dispendik Surabaya)



Ada yang unik dalam peringatan Maulid Nabi kali ini, tanpa mengurangi rasa hidmat puluhan siswa dari SDN Bulak Rukem I memperingatinya dengan melantunkan sholawat nabi sembari mengenakan aneka jenis kostum topeng yang mereka buat sendiri, Sabtu (16/01).

Arak-arakan pawai topeng yang menempuh jarak sepanjang 1 Km dari sekolah selain sebagai peringatan Maulid Nabi Muhammad juga Mengingatkan kembali budaya leluhur yang hampir punah yaitu atribut topeng.

Kepala SDN Bulak Rukem I Drs. Rudy Sugeng Prayitno, menyampaikan kegiatan ini merupakan sebuah perwujudan dari implementasi kurikulum 2013 pada KI-1 dan KI-4. Disini dituntut kepiwaian guru dalam menggabungkan sebuah program kegiatan yang dimana didalamnya mencakup aspek sikap spiritual, manajemen waktu dan yang tidak kalah penting yakni kearifan budaya lokal.

“Kegiatan ini lebih ditekankan pada pengembangan sikap social anak”.

Ruddy menambahkan, akan terus meningkatkan pembinaan karakter siswa dalam berbagai kegiatan baik Intra, Ekstra, maupun Ko-Kurikuler dalam mendukung Surabaya sebagai barometer dan insipirator pendidikan nasional khususnya membangun akhlak mulia.

Peringatan maulid nabi di SDN Bulak Rukem I juga diisi dengan siraman rohani  oleh Drs. Buroidah dan Asrofil, S.Pd.I. Pada kesempatan ini penceramah menyampaikan pesan secara bergantian, agar siswa tidak bosan-bosannya membangun dan meningkatkan pengetahuan agama dengan labih mandiri serta  selalu mencari peluang agar iman dan takwa meningkat setiap harinya.


Gelaran pentas seni di setiap kelas turut menyemarakkan peringatan maulid nabi, mulai dari lomba laggu-lagu islami (Qasidah), membaca Al-Quran, sampai dengan lomba diikuti para siswa dengan penuh antusias dan semangat. (Humas Dispendik Surabaya)


TAHUN 2015
Kegiatan libur sekolah yang bertepatan dengan bulan Puasa Ramadhan merupakan sebuah momentum yang tepat untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME para siswa. Melalui Pesantren Kilat diharapkan dapat membentuk akhlak para generasi muda bangsa yang berbudi luhur.

Selama kurang lebih seminggu SDN Bulak Rukem I adakan kegiatan pesantren kilat, kegiatan tersebut diikuti oleh para siswa  kelas II s.d Kelas VI. Makna puasa, zakat, dan bacaan sura-surat pendek Al-Quran menjadi menu  setiap hari kegiatan pesantren kilat di sekolah tersebut. Pembelajaran berlangsung di kelas dengan materi diambil dari KKG PAI kota Surabaya.

Kepala SDN Bulak Rukem I Rudy Prayitno mengemukakan khusus siswa kelas VI, peningkatan ketakwaan tidak hanya dilaksanakan di dalam sekolah namun juga diluar sekolah. Para siswa belajar tentang tanaman dan hewan dengan datang langsung menemui obyek dan nara sumber di Mini Agrowisata - Dinas Pertanian Kota Surabaya di Jalan Pagesangan. Hal ini dimaksudlkan agar siswa dapat mencintai lingkungan alam ciptaan Tuhan yang tiada habisnya. 

Pesantren kilat SDN Bulak Rukem I pada malam harinya kemudian dilanjutkan dengan sholat Ashar sampai Tarawih di Masjid Akbar Surabaya, sebelumnya puluhan siswa beserta guru pendamping melakukan pembagian takjil gratis di jalan.


Rudy menambahkan momen bulan Puasa, sangat cocok melatih segala potensi siswa untuk berbagi, beramal, dan mengamalkan Ilmu yang didapat di bangku sekolah. Praktik nyata adalah hal terpenting dari kegiatan peningkatan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa lewat Pesantren Kilat. (Humas Dispendik Surabaya)

Dua tahun rapor online telah berjalan nyaris tanpa kendala. Dua hari sebelum terima rapor (Sesuai Edaran Dispendik Pembagian Rapor dimulai mulai tanggal 12 Juni 2015) maka Rapor sudah dapat disimpan dalam bentuk Pdf dan sudah pula dicetak serta dapat ditandatangani Guru dan KS.

Sebagai implementasi Kurikulum 2013 maka siswa dapat menunjukkan bakatnya dalam bernyanyi, menari, dan menggambar, ketrampilan, tugas-tugas, dan fortofolio  dalam KI-4. Cerminan KI-1 dan KI-2 dalam sikap ditunjukkan dalam perilaku siswa saat diminta gurunya untuk menjadi penerima tamu dan  menjaga stand Pameran. KI-3 dalam aspek Pengetahuan telah disampaikan KS/guru/wali kelas secara langsung ketika bertatap muka dengan wali murid. Pameran karya siswa di SDN Bulak Rukem I berlangsung kemarin (11/06).

Kepala SDN Bulak Rukem I, Drs. Rudy Sugeng Prayitno menyampaikan kepada wali murid tentang 3 hal yaitu sebagai Gerakan TMS 2015, dalam Liburan siswa diwajibkan membaca buku di Perpustakaan di RW-RW atau di tempat lain antara 5 s.d 10 Buku Cerita, di samping sebelumnya telah memiliki "celengan" catatan buku dari Perpustakaan Sekolah.


Target akhir bulan Oktober 2015 akan mencapai 20 hingga 30 buku. Siswa kelas I s.d V harus mengumpulkan Cerpen tanggal 27 Juli 2015. Tiap Wali murid dihimbau untuk menyumbangkan dua buku Cerita ke Sekolah yang akan dijadikan perpustakaan sudut kelas. (Humas Dispendik Surabaya)


Orang sering lupa dan mungkin melupakan bahwa setiap tanggal 1 Juni selalu diperingtai hari lahirnya Pancasila. Kata Pancasila pertama kali diucapkan Presiden RI pertama Ir. Sukarno dalam Pidato di depan Sidang BPUPKI. Oleh karena itu, pentingnya pendidikan karakter ditanamkan sejak dini kepada para siswa. Pendidikan karakter merupakan sebuah landasan para siswa untuk mewujudkan para generasi emas berakhlak mulai dan berbudi pekerti luhur.
Kemarin (01/06), bertempat di SDN Bulak Rukem I para siswa mempelajari sebuah pendidikan karakter dengan mendengarkan uraian sejarah lahirnya Pancasila dan mengucapkan yel-yel yang berbunyi, Pancasila…Yes, UUD 1945…Oke, NKRI…Mantap, Bhinneka Tunggal Ika Jaya…, dan Pendidikan Surabaya Inspirasi dan Barometer Nasional….
Kepala SDN Bulak Rukem I Rudy Praytino menjelaskan, melalui implementasi pendidikan karakter guru harus dapat menerjemahkan keinginan pendiri bangsa Indonesia yaitu Sukarno dan Hatta, untuk menjaga 4 Pilar Kebangsaan. Kedepannya nanti, siswa dituntut memiliki perilaku yang terkandung dalam nilai-nilai luhur Pancasila.
“Dewasa ini banyak para siswa tidak tahu tentang sejarah kepemimpinan bangsa dan sejarah lahirnya Pancasila, oleh karena itu pendidikan karakter ini menjadi penting”.

Rudy berharap melalui pendidikan karakter yang dipelajari para siswa di sekolah dapat bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitar, dan para siswa menjadi tauludan bagi siswa-siswa lainnya. (Humas Dispendik Surabaya)


TAHUN SEBELUMNYA
Situs Resmi Dinas Pendidikan Kota Surabaya
Dirilis pada Jumat, 04 Oktober 2013 15:09



PANCASILA .....                              YES !!!
UUD '45 .....                                       OKE !!!
NKRI .....                                            MANTAP !!!
BHINNEKA TUNGGAL IKA .....  JAYA !!!
     Itulah  yei-yel yang di lontarkan oleh para siswa SDN Bulak Rukem I dalam rangka peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober lalu.
     Pelaksanaan pendidikan berbasis karakter dalam rangka Hari Kesaktian Pancasila di SDN Bulak Rukem I dikemas dalam bentuk Ceramah, Diskusi, dan Presentasi.
     Ada yang melaksanakan di dalam ruangan, juga ada yang terkait dengan lingkungan. Pada awal pelaksanaan siswa diberi pertanyaan tentang makna pengibaran bendera setengah tiang dan makna hari kesaktian pancasila.
     Acara dilanjutkan dengan Pembagian lembar kerja untuk di diskusikan dan hasilnya untuk dipresentasikan. Dengan pola Kegiatan ini diharapkan capaian EDS dapat meningkat. (Humas Dispendik Surabaya)

Situs Resmi Dinas Pendidikan Kota Surabaya
Dirilis pada Senin, 03 Maret 2014 10:40

     Sebagai kota pahlawan, Surabaya tentu memiliki banyak sejarah yang sudah layaknya untuk dipelajari bersama, khususnya oleh para siswa. Menyikapi hal tersebut beberapa waktu puluhan siswa SDN Bulak Rukem 1 mengunjungi tempat-tempat bersejarah di kota Surabaya.
       Kepala SDN Bulak Rukem 1, Drs. Ruddy Sugeng Pariyitno mengungkapkan berbagai macam kejuaraan telah ditorehkan oleh para anak didiknya diantaranya juara 3 lomba narasi ilmiah, juara 2 lomba menggambar, dan berbagai macam kejuaraan dalam lomba lingkungan hidup.
      Untuk itu, melalui kegiatan kunjungan kebeberapa tempat bersejarah tersebut merupakan bentuk penghargaan atas prestasi-presatasi yang diraih oleh para siswa sekaligus, mereka dapat belajar tentang sejarah yang terdapat di kota pahlawan ini.
       Pada kesempatan ini, puluhan siswa SDN yang terletak di sebelah utara Surabaya mengunjungi museum kesehatan, tempat lahir Bung Karno, makan Belanda di Peneleh dan Masjid Chengho- Surabaya. (Humas Dispendik Surabaya)

Situs Resmi Dinas Pendidikan Kota Surabaya
Dirilis pada Jumat, 25 April 2014 18:28

     Masih dalam suasana memperingati Hari Kartini, kemarin (21/04) puluhan siswa-siswi SDN Bulak Rukem 1 adakan pawai keliling sekolah dengan mengenakan pakaian adat daerah.
     Pawai yang menempuh jarak hampir 3 Km tersebut, diiringi nyanyian lagu "Ibu Kita Kartini" yang dilantukan oleh para siswa serta musik perkusi turut memeriahkan jalannya pawai tersebut.
    Kepala SDN Bulak Rukem I Ruddy Prayitno, menuturkan kegiatan pawai ini selain memperingati hari kartini juga memupuk jiwa nasionalisme para siswa, sehingga mereka dapat menghargai jasa-jasa dari pahlawan.
    Sementara itu, dalam pawai ini juga dilombakan peragaan busana yang langsung diadakan penjurian oleh tim juri yang berasal para guru kelas sekolah tersebut. Pada kesempatan ini, siswa juga diajak menyanyikan lagu yang memiliki nuansa sosok anak-anak sekolah, seperti "Untuk Mama", "Andaikan Punya Sayap", dan "Kasih Ibu". (Humas Dispendik Surabaya)

Situs Resmi Dinas Pendidikan Kota Surabaya
Dirilis pada Rabu, 28 Mei 1:25


     Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang jatuh setiap tanggal 20 Mei, dimaknai berbeda oleh puluhan siswa dari SDN Bulak Rukem 1. Mereka memperingati dengan mengunjungi beberapa tempat sejarah yang berada di kota Surabaya. Salah satunya makam Dr. Soetomo yang terletak di Jalan Bubutan.
      Kepala SDN Bulak Rukem I Ruddy Prayitno menuturkan selain mereka dapat mempelajari sejarah tentang para pahlawan, kegiatan ini sekaligus sebagai bentuk implementasi pembelajaran berbasis karakter yang diterapkan di sekolah tersebut.
     Selain itu, para siswa juga dapat mengetahui tentang perbedaan pahlawan nasional yang berasal dari Surabaya, yakni Dr. Soetomo yang terkenal sebagai pendiri organisasi modern kali itu, yang bernama Budi Utomo serta Bung Tomo  yang berhasil mempertahankan kemerdekaan Indonesia di Surabaya melalui pertempuran sengit pada 10 November 1945.
      Ruddy menambahkan para siswa yang ikut dalam kunjungan ke beberapa tempat bersejarah tersebut merupakan siswa berprestasi yang berasal dari sekolahnya. "Kegiatan ini juga merupakan sebuah bentuk apresiasi para siswa berprestasi di sekolah kami", tuturnya.
      Dengan didampingi para guru, para siswa tampak antusias menyimak penjelasan dari keturunan Dr. Soetomo yang menjelaskan tentang sejarah Dr. Soetomo dalam melakukan pergerakan perhimpunan para pemuda Indonesia  sehingga terbentuknya kongres pemuda untuk yang pertama kali pada 1908.
       Dari kongres pemuda tersebut, maka lahirlah hari sumpah pemuda yang merupakan cikal bakal kemerdekaan bangsa Indonsesia. (Humas Dispendik Surabaya)

DI BAWAH INI FOTO JEPRETAN RUDY:
Situs Resmi Dinas Pendidikan Kota Surabaya
Dirilis pada Selasa, 12 Agustus 2014 19:33

     Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya kembali menagdakan pembinaan dan pelatihan kurikulum 2013 (K 13) kepada para guru yang belum pernah mengikuti. Bersama  P4TK Kemdikbud, dispendik melatih 337 pserta guru di tiga tempat pelaksanaan kurikulum (TPK) yang berbeda. Tiga TPK tersebut yakni SMAN 16, SMKN 1 dan SMAN 9.
     Kasi Kurikulum Dikmenjur Mamik Suparmi, M. Pd menuturkan kegiatan ini merupakan sebuah rangkaian dalam mensukseskan pelaksanaan implementasi K 13 di Surabaya. "Semua guru harus mendapatkan pelatihan ini, supaya mereka lebih paham tentang K 13".
     Mamik menambahkan pelatihan K 13 ini, melibatkan instruktur dari  para guru/kepala sekolah yang telah dilatih serta para pengawas. Dengan demikian, nantinya semua guru di Surabaya mendapatkan pelatihan K 13 secara merata.
     Pelaksanaan pelatihan K 13 di SMAN 9 mendapatkan kunjungan dari anggota DPRD kota Surabaya. Baktiono, salah satu anggota DPRD menuturkan bahwa pelatihan K 13 di Surabaya telah berjalan dengan baik. Ia juga mewanti-wanti agar para guru jangan sampai melupakan penerapan budaya lokal dalam K 13 di lapangan nanti.
     Sementara itu, Kabid Dikmenjur Drs. Sudarminto yang turut mendampingi mengutarakan bahwa dalam program pelatihan K 13 yang terselenggara bersama P4TK ini terbagi menjadi tiga tahap. Tahap I diikuti sebanyak 337 peserta, tahap II akan diikuti 314 peserta dan tahap III akan diikuti oleh 291 peserta. "Total ada 942 peserta yang mengikuti tiga tahap ini". (Humas Dispendik Surabaya)

Situs Resmi Dinas Pendidikan Kota Surabaya
Dirilis pada Rabu, 13 Agustus 2014 18:55

     Usaha, kerja keras dan semangat para guru surabaya dalam mensukseskan implementasi kurikulum 2013 membuahkan hasil. Melalui pelatihan dan pembinaan yang diikuti dari Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya, P4TK atupun LPMP para guru dapat mengimplementasikan K 13 di Surabaya dengan baik.
     Hal tersebut mendapat apresiasi yang luar biasa oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadikbud) Propinsi Jawa Timur Dr. Harun, M. Si, ketika meninjau langsung pembinaan dan pelatihan yang diselenggarakan atas kerjasama P4TK Kemdikbud dengan Dispendik Surabaya di tiga titik tempat pelatihan kurikulum (TPK) yang berbeda. 
     Dengan didampingi Kadispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM beserta Kabid. Dikmenjur Drs. Sudarminto, M. Pd. Harun mengunjungi TPK di SMAN 16, SMAN 9 dan SMAN 7. Menurut Harun, Surabaya dianggap salah satu kota yang telah berhasil melakukan implementasi K 13 di Jawa Timur.
      Selain itu, ia juga mengapresiasi kerja keras para guru dalam mensukseskan implemtasi K 13 di Surbaya. "Keberhasilan ini, merupakan kerja keras dari para guru pengawas, serta instruktur yang terlibat di berbagai pelatihan", tuturnya.
       Ikhsan Kadispendik Surabaya yang turut mendampingi mengutarakan sasaran program pembinaan dan pelatihan K 13 dibagi atas kementrian, provinsi, dan kabupaten/kota. Pengawas ataupun guru yang belum dilatih, akan menjadi sasaran pelatihan dispendik.
        Ruddy Prayitno, salah satu kepala SDN Bulak Rukem I yang mengikuti pelatihan ini mngungkapkan pelatihan K 13 untuk kepala sekolah diutamakan dalam hal manajemen K 13, sebab terjadi pemampatan standar pendidikan nasional. Jika sebelumnya ada delapan standar, kini menjadi empat.
        Selain itu, para kepala sekolah juga diberikan materi tentang implementasi K 13. Ruddy menambahkan pelatihan setiap harinya dimulai pukul 07.30 - 17.00 WIB. Materi yang diberikan cukup padat, sehingga kami lebih mengerti tentang K 13 sesungguhnya. (Humas Dispendiki Surabaya)

 Situs Resmi Dinas Pendidikan Kota Surabaya
Dirilis pada Jumat, 24 Oktober 2014 14:02

Dalam rangka menyongsong peringatan 1 Muharram 1436 H yang jatuh tepat pada hari Sabtu, 25 Oktober 2014 SDN Bulak Rukem I gelar pawai 1 Muharram yang diikuti sebanyak 500 siswa dan 25 orang pembina/guru. Mereka dengan membawaposter yang bertuliskan tulisan islami diiringi music islam dan musik perkusi, serta alat-alat musik daur ulang para siswa pawai berkeliling jalan sekitar sekolah.

Kepala SDN Bulak Rukem I Rudy Prayitno menjelaskan pawai ini merupakan salah satu kegiatan sekolah dalam rangkan menyongsong Tahun Baru Hijriah 1436, sekaligus bentuk pengimplementasian Kurikulum 2013 yang lebih banyak menekankan Pendidikan Karakter yang meliputi Sikap Spiritual (KI-1), Sikap Sosial (KI-2), Pengetahuan (KI-3), dan Ketrampilan (KI-4).

Selesai pawai kegiatan dilanjutkan dengan Pentas yang mencerminkan kegiatan wali kelas. Penampilan meliputi Baca Puisi, fashion, bernyanyi Islami, Albanjari, dan rebana.

Nilai-nilai karakter menerima, menghargai, melaksanakan ajaran agama tercermin dalam Pawai (KI-1). Kerjasama, disiplin, cinta tanah air, tanggung jawab yang merupakan cerminan KI-2 dapat muncul dalam kegiatan pentas seni Islami. Keberanian siswa tampil dengan bimbingan wali kelas  cerminan KI-4.

Hasil kreasi siswa menjadi Penilaian Fortofolio. Kegiatan siswa menjadi kajian observasi. Kegiatan ini semua merupakan rangkaian Pengetahuan (KI-3) yang telah ditanamkan guru melalui Buku Siswa dan Buku Guru. Sukses Kurikulum 2013 dengan Pawai Muharram dan Pentas Islami. Dengan Semangat Tahun Baru Hijriah – Kita Tingkatkan Ketaqwaan Kepada Allah SWT. (Humas Dispendik Surabaya)

Situs Resmi Dinas Pendidikan Kota Surabaya
Dirilis pada Selasa, 23 Desember 2014 12:17

Di tengah gencarnya pengisian Rapor Online, SDN Bulak Rukem I dan SDN Kedung Cowek II tetap menampung hasil karya siswa dalam bentuk Pameran Pendidikan sebagai perwujudan dari Implementasi KI-4 di Kurikulum 2013 yang hasilnya dapat disaksikan oleh Wali Murid.

Dengan penuh semangat para siswa tetap menampilkan Bakat  Seni di atas panggung.  Sesibuk apapun, siswa wajib diberikan ruang dan gerak untuk selalu tampil dan ditonton oleh banyak orang (Wali murid).

Kebahagiaan Siswa dan Orang tua tercermin tidak hanya dalam KI-1, KI-2, dan KI-3. Sukses dalam ngeprint isi Rapor Online dengan tulisan yang lengkap menjadi kebahagiaan tersendiri. Guru dan KS diuji kesabarannya dalam mengakses Rapor online untuk dapat segera didisitribusikan pada wali murid. Di balik itu wali murid butuh bukti apa kehebatan dari kurikulum 2013.

Rudy Prayitno Kepala SDN Bulak Rukem I mengungkapkan keberhasilan implementasi kurikulum 2013 di sekolahnya dilatar belakangi oleh bimbingan guru siswa diberikan ketrampilan (KI-4) yang memadai baik di bidang olah rasa, olah rama, dan olah raga.

Dalam olah rasa ada tema yang mengajak siswa membuat kudapan tradisional. Pada implementasi olah rama, siswa menampilkan bakat seni untuk pertunjukkan dan ketrampilan untuk dipamerkan. Di bidang olah raga penampilan ngedance menjadi tontonan yang apik. Sedangkan, KI-1 dan KI-2 dapat  terwujud dalam penampilan olah rama dengan kesenian-kesenian bernapaskan agama, misalnya hadrah, albanjari, dan nyanyi.


Untuk penilaian sikap para Rapor Online, pengetahuan, dan juga ketrampilan tetap harus terwujud melalui pameran karya siswa dan pagelaran kreatifitas anak di bidang seni. (Humas Dispendik Surabaya)


Selama tiga hari, yakni 15-18 Juni Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya lakukan sosialisasi evaluasi rencana anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) kepada sekolah-sekolah penerima bantuan dana BOS. Evaluasi tersebut dilakukan melalui Sistem Informasi PengelolaanKEUANGAN Sekolah (SIPK).

Galuh Tri Wibisono, staf IT Dispendik menuturkan, Sekolah hanya dapat menginput dan mengedit pada menu penerimaan SIPKS untuk sisa saldo tahun 2014 dan alokasi pusat dari jumlah siswa dikalikan dengan alokasi dana setahun.

Untuk penerimaan tiap triwulan, sekolah tidak perlu melakukan input nilai pencairan”, hal tersebut disampaiakn dihadapan puluhan petugas operator dan bendahara sekolah di ruang aula belakang kantor Dispendik, tadi (15/06).

Terkait Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) perencanaan selama setahun harus sesuai dengan penerimaan sehingga diharapkan dapat terserap secara optimal (tanpa selisih), perencanaan yang dibuat selama setahun dibagi alokasinya tiap bulan dan tetap tidak boleh melebihi dari jumlah dana yang cair dari jumlah siswa tiap triwulannya.

Galuh mencontohkan, alokasi setahun jenjang SMP (Rp1.000.000), jumlah murid 40. Total Rp 40.000.000, maka alokasi tiap triwulan @Rp10.000.000Alokasi tiap bulan menyesuaikan kebutuhan dari kegiatan sekolah. Namun tidak boleh melebihi nilaiRp10.000.000.

Berbicara Satuan Standar Harga (SSH), SSH wajib  diperhatikan kembali oleh sekolah sesuai dengan Petunjuk Teknis BOS Tahun 2015. Jika SSH yang dibutuhkan pada SIPKS tidak tersedia maka sekolah wajib mengajukan SSH Usulan ke Tim BOS di menu Komponen Usulan dilengkapi dengan daftar harga toko/online.Sekolah hanya diberi kesempatan sekali untuk mengajukan SSH Usulan.

Sementara itu, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam evaluasi rencana anggaran BOS ialah perencanaan disetujui oleh kepala sekolah, guru, dll (tim manajemen bos sekolah)Kegiatan yang disusun pada RKAS harus memperhatikan skala prioritas / urgensi,ada persetuuan komite sekolahada pengesahan dari dinasmenjadi dokumen RKAS / pelaksana.

Sedangkan dalam hal pelaksanaan, semua harus mengacu pada RKAS, termasuk biaya, jangan menyimpang dari RKAS, setiap ada rencana perubahan jadwal kegiatan harus melakukan revisi RKAS, sisa pengelolaan dana bosevaluasi / monitoring danpertanggungjawaban. (Humas Dispendik Surabaya)

1 komentar:

  1. MANTAP !!!
    JAYA SELALU SDN BULAK RUKEM I No.258 SURABAYA!!!
    ALLAHU AKBAR !!!

    BalasHapus