Laman

Senin, 29 Agustus 2016

BUDAYA IKHLAS DAN SABAR

Bekerja dengan Cerdas dan Ikhlas. Semakin banyak yang cerdas dan tidak ikhlas. Sekarang ini banyak KS, Guru, dan tenaga Kependidikan yang semakin cerdas. Tapi makin lama yang ikhlas semakin tipis. Sebagai seorang KS misalnya ada tugas yang sulit digantikan oleh orang lain. Apa itu ? Tanda tangan. Artinya harus datang sendiri dalam suatu acara dan kegiatan. Bisa saja ttd ini diwakilkan. Tapi berarti kurang ikhlas. Bagi Guru dan tenaga Kependidikan yang mulai berkurang adalah budaya pamit.  Tentu saja, ini ketika Pimpinan ada di tempat. Mengapa ? Karena kurang Ikhlas. Apa ruginya bila sekedar mengucapkan kata "Pak/Bu, saya pulang !". Sederhana tapi butuh ke-Ikhlasan. Sementara itu siswa diajari pamit. Semoga budaya Ikhlas tetap melanda KS-Guru-Tenaga Kependidikan. Sebagai seorang Pemimpin, bila yang dipimpin tidak Ikhlas harus sabar. Berdoa dan selalu mendoakan kepada yang lainnya. Sebab bila Kamu menginginkan Orang Lain seperti dirimu dalam hal Ke-Ikhlasan niscaya kamu akan terluka, marah, benci, sombong, dan tidak peduli. Serahkan semua kepada Yang Maha Kuasa. Mungkin suatu hari, orang-orang ini dibukakan hatinya untuk berbuat Ikhlas. Atau memang, Sahabat Kita ini Sudah memiliki Karakter Yang Kurang Ikhlas dan Telah Menjadi Penyakit Kronis sebelum bertemu Anda. Saatnya Air Toba Kau Balas Dengan Air Susu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar