Sabtu, 15 Februari 2014 pukul 14.00 hingga 16.00, sebelas siswa menikuti Karnaval dari Balai Pemuda ke Balai Kota. Di tengah guyuran hujan deras dan angin kencang tidak menyurutkan siswa, guru-guru, dan tenaga kependidikan untuk memberi semangat dan mengantar siswa sampai Finish untuk mensukseskan Acara yang digagas dispendik sejak Oktober 2013. Acara ini sempat dibayang-bayangi Abu gunung Kelud yang sehari sebelumnya membuat warga Surabaya sedikit terganggung aktivitasnya.
Kepala Dispendik Surabaya mengambil langkah Kesehatan yang luar biasa yaitu dengan meliburkan siswa Jumat dan Sabtu ( 14 - 15 Februari 2014 ). Sesampai di Finish Tape Amplipier rusak, perahu yang sedianya harus dipamerkan kepada masyarakat awalnya bail. Tari Bujangganong yang seharusnya tampil di depan Walikota harus gigit jari akibat hujan deras. Guru-guru harus kehilangan HP, karena terkena hujan. Begitu juga para siswa yang tidak sempat menyelamattkan HP dari hujan, ikut-ikutan error dan tak dapat digunakan lagi. Beruntung Kamera, handycam sebagai sumber dokumentasi masih sempat diselamatkan.
Ketika masih berbalut pakaian dingin dan menggigil, ada wali murid yang sempat mengabadikan sebagian siswa dengan Petinggi Surabaya, Wakilnya, dan Kepala Dispendik.
Terima kasih anak-anakku yang militan, guru-guru dan tenaga kependidikan yang rela berkorban, juga wali murid yang mendukung acara karnaval lahir batin. Semoga pengabdian dan pengorbanan Anda dapat imbalan yang selayaknya dari Tuhan Yang Maha Esa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar